Saturday, 2024-05-18, 9:48 AM | Welcome Guest

Let's (Not) Talk About Football

Main » 2008 » October » 6 » Aroma Persahabatan di Derby Merseyside
Aroma Persahabatan di Derby Merseyside
1:55 PM

nullPersaingan antara Liverpool dan Everton dimulai pada 1892. Saat itu satu-satunya klub sepakbola di Liverpool bernama Everton Football Club. Akibat sengketa sewa lahan Anfield Road -- stadion yang kini digunakan Reds -- para anggota dan pemain inti Everton harus mencari tempat baru sebagai kandang klub. Mereka memilih Goodison Park, sedangkan mereka yang tinggal di Anfield membentuk klub baru. Pihak Liga tidak mengizinkan penggunaan dua nama Everton, sehingga pihak Anfield mengubah nama mereka dari Everton Athletics Grounds Ltd menjadi Liverpool Football Club.

Pertemuan pertama kedua tim di kancah liga terjadi musim 1894-95. Saat itu Everton tak terkalahkan, menang 3-0 dan imbang 2-2 di Anfield. Hingga lima pertandingan, Everton tak terkalahkan. Barulah musim 1897-98, saat bermain di Anfield, Liverpool sukses membukukan kemenangan 3-1. Hasil serupa diulangi musim berikutnya, ketika Liverpool sukses memenangi dua pertemuan mereka.

Kalau dilihat dari rekor pertemuan kedua tim, kekuatan nyaris berimbang. Rekor tak terkalahkan kandang dan tandang hingga saat ini dipegang Everton dengan torehan 14 kali. Liverpool juga mencatat rekor 14 kali tak terkalahkan di kandang sepanjang musim 1970-71 hingga 1984-85.

Everton memegang rekor tak terkalahkan saat tandang sebanyak 15 pertandingan selama 1899-1920, lengkap dengan 10 kali kemenangan. Sedangkan Liverpool memegang rekor lima kali menang berturut-turut di kandang sepanjang 1932-1937.

Pada masa Liga Primer, Everton pernah mencatat rekor istimewa, hanya kalah sekali dalam 11 pertemuan mereka pada 1994 hingga 1999. Rekor tersebut di antaranya diraih semasa rezim manajer Joe Royle. Dalam dua setengah musim kepemimpinan Royle, Everton tak terkalahkan dalam lima pertemuan. Namun, setelahnya Liverpool mendominasi derby dan memasuki abad ke-21, Everton belum pernah menang lagi di Anfield.

Kemenangan 3-0 Everton di Goodison Park pada September 2006 menjadi hasil derby terbaik mereka dalam 45 tahun terakhir dan pertandingan kedua setelah 22 tahun yang berakhir dengan skor serupa.

Di luar pertikaian yang memulai perseteruan dua kubu, belakangan derby kedua tim dianggap sebagai derby yang bersahabat. Alih-alih saling menghujat atau membenci, kedua tim punya hubungan erat. Boleh dibilang "akrab". Mungkin ini karena mereka awalnya berasal dari inti yang sama.

Beberapa catatan fakta mendukung anggapan tersebut. Misalnya, hingga kini Liverpool menggunakan tempat yang dulu digunakan Everton sebagai kandang, yaitu di Anfield, meski tak ada lagi kesan ini Anfield yang dulu pernah dimanfaatkan Everton. Namun, lokasi dan lapangannya masih tetap sama.

Everton memenangi trofi liga pertama saat bermain di Anfield dan pernah menyelenggarakan partai internasional antara Inggris dan Irlandia di Anfield.

"Keakraban" yang paling signifikan terasa saat 96 fans Liverpool tewas dalam tragedi Hillsborough, April 1989. Ketika itu, kedua kubu fans bersatu padu menggalang persaudaraan. Mereka mengenakan syal merah dan biru untuk berparade sepanjang Stanley Park, dari Anfield hingga Goodison Park, untuk menyatakan rasa berbela sungkawa.

Saking meluruhnya warna merah dan biru di kota Liverpool, bukan hal yang aneh ditemui anggota keluarga sekali pun membela klub yang berbeda begitu duduk dalam stadion. Mereka duduk berdampingan, dan membela klub masing-masing tanpa rasa bermusuhan. Pada final Piala Liga 1984, kedua kubu bersama-sama menyanyikan "Merseyside, Merseyside" di dalam stadion Wembley merayakan partai all Liverpool final.

Tahun lalu, Liverpool juga pernah mengundang keluarga Rhys Jones -- bocah fans Toffees berusia 11 tahun yang tewas akibat aksi kriminal bersenjata -- untuk menyaksikan partai Liga Champions di Anfield.

Tak cuma lingkungan keluarga, fakta pemain kedua tim yang mendukung tim tetangganya juga bukan hal yang tabu. Ingat Robbie Fowler? Striker pujaan publik The Kop itu seorang Evertonian. Begitu juga Jamie Carragher, Steve McManaman, Michael Owen, dan Ian Rush! Dari kubu Toffees, Leon Osman, Peter Reid, dan Dave Watson adalah sebagian pemain mereka yang Liverpudlian.

Di atas lapangan, salah satu pertandingan yang selalu dikenang adalah pada partai Piala FA 1991 yang berakhir 4-4. Saat itu Everton tertinggal empat kali sebelum mampu memaksakan pertandingan ulangan. Pada pertemuan kedua itu, Toffees berhasil menang 1-0 dan pada pekan yang sama, manajer Pool Kenny Dalglish mengundurkan diri.

Akhir pekan ini, derby Merseyside kembali digelar. Pertemuan pertama akan digelar di Goodison Park. Tuan rumah baru mengemas tujuh poin -- hasil dua kali menang dan sekali imbang -- dari lima pertandingan awal musim ini. Sedangkan, penampilan tamunya lebih mentereng. Liverpool belum terkalahkan sepanjang awal musim ini. Dalam lima partai liga yang dijalani, Reds mencatat tiga kali kemenangan dan dua kali seri.

Pada derby musim lalu, Liverpool berhasil dua kali menang atas Everton. Dua gol Dirk Kuyt membawa Reds unggul 2-1 di Goodison Park. Partai itu juga menyisakan drama karena Toffees mengklaim seharusnya mereka mendapat dua kali penalti. Selain itu, sengitnya pertandingan membuat dua pemain tuan rumah, Phil Neville dan Tony Hibbert, mendapat kartu merah.

Meskipun bersahabat, gengsi akan tetap jadi nomor satu di atas lapangan. (goal)

Views: 674 | Added by: benk2 | Rating: 0.0/0 |
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form
News calendar
«  October 2008  »
SuMoTuWeThFrSa
   1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031
Search
Site friends