Sikap indisipliner Adriano rupanya sudah berlangsung sejak ia masih
muda. Jika kini ia sering mangkir latihan karena terlalu sering dugem,
waktu muda dia sering bolos karena tidak punya ongkos ke tempat
latihan.
Begitulah. Sebagai seorang bintang, masa muda Adriano
tak berbeda jauh dari remaja-remaja Brasil pada umumnya. Lantas,
muncullah Carlos Alberto. Dia adalah pelatih yang melihat bakat
terpendam dalam diri pemain bernama lengkap Adriano Leite Ribeiro
tersebut.
Berikut wawancara Alberto dengan Calciomercato.com mengenai striker Inter Milan tersebut.
Kapan Anda benar-benar mengetahui potensi Adriano? Saya
datang ke Flamengo pada 1999 dan dia bergabung di tim U-18. Sebetulnya
dia adalah bek kiri dan Flamengo ingin merekrut dia apa adanya. Akan
tetapi, saya sudah mengenalnya dan minta untuk bisa melihatnya saat
beraksi sebelum dia ditransfer, untuk memberinya kesempatan lain.
Bagaimana dia bisa menjadi striker? Saat
itu klub memiliki seorang striker bertubuh kurus, tapi saya lebih suka
penyerang bertenaga kuat. Suatu hari saya bilang kepada Adriano dan
mengatakan kepadanya bahwa dia sebaiknya bermain menyerang.
Dia
takut dan bilang kepada saya bahwa dia tidak pernah bermain di posisi
tersebut bahkan sejak masih di sekolah. Namun, saya bilang kepadanya,
dia punya semua kualitas bermain di posisi tersebut dan menjadi
penyerang hebat. Dan, ketika saya bilang itu bisa mendatangkan banyak
uang untuk membantu keluarganya, dia menjalaninya dengan penuh
keyakinan.
Bagaimana kondisinya saat mengawali karier? Dia
sangat miskin dan pemalu. Seringkali ia tidak datang ke tempat latihan
karena tidak punya uang untuk membayar ongkos bus. Dia orang yang
sangat tulus, yang segera menjadi teman banyak orang, orang-orang
menyukainya. Dia sering tinggal lebih lama dibanding yang lain dan
belajar hal-hal baru, contoh yang patut ditiru.
Apakah Anda pikir pengalamannya di Italia sudah cukup? Dia
masih banyak belajar untuk Inter, tapi dia perlu dibimbing, dia
mencintai klubnya dan ketika saya melihatnya, dia bicara dengan baik
terhadap semua orang, termasuk presiden (Massimo) Moratti.
Bagaimana kelakuan dia sebenarnya? Dia
selalu berkelakuan baik, selalu tepat waktu, tidak pernah
bersungut-sungut, karena dia tahu keluarganya bergantung kepadanya.
Jujur saya, apakah menurut Anda dia seorang juara? Adriano
adalah juara sejati, dengan hati besar dan talenta hebat. Sebelum
menjadi pemain bagus, dia orang yang sangat manis. Saya harap dia
mencapai karier terbaiknya.
Apakah Anda ingin bekerja di Italia? Mungkin bersama Adriano ... Dia
selalu bilang bahwa saya adalah pelatih terbaiknya. Sebenarnya, saya
sangat senang bekerja di Italia dan jika bersama Adriano, itu akan
menjadi sebuah impian. (kompas)